Connect with us

News

5 Crowdfunded products that actually delivered on the hype

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores.

Published

on

Photo: Shutterstock

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt.

Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus.

Nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt ut labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem. Ut enim ad minima veniam, quis nostrum exercitationem ullam corporis suscipit laboriosam, nisi ut aliquid ex ea commodi consequatur.

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga.

“Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat”

Quis autem vel eum iure reprehenderit qui in ea voluptate velit esse quam nihil molestiae consequatur, vel illum qui dolorem eum fugiat quo voluptas nulla pariatur.

Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae. Itaque earum rerum hic tenetur a sapiente delectus, ut aut reiciendis voluptatibus maiores alias consequatur aut perferendis doloribus asperiores repellat.

News

Langkah Strategis Prabowo Tim Khusus untuk Pelajari Makan Bergizi Gratis dari Brasil

Published

on

Dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah mengambil langkah strategis dengan membentuk tim khusus yang bertugas untuk mempelajari program makan bergizi gratis yang sukses dilaksanakan di Brasil. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah gizi yang masih menjadi tantangan besar di tanah air. Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai inisiatif Prabowo, latar belakang program tersebut di Brasil, serta potensi dampaknya bagi masyarakat Indonesia.

1. Latar Belakang Masalah Gizi di Indonesia

Masalah gizi di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan multidimensional. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting—anak dengan tinggi badan di bawah standar untuk usianya—masih cukup tinggi, mencapai sekitar 24,4% pada tahun 2021. Selain itu, masalah gizi lainnya seperti gizi kurang dan obesitas juga mulai mengemuka, menunjukkan bahwa pola makan yang tidak seimbang menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat.Pemerintah Indonesia telah berupaya melakukan berbagai program untuk meningkatkan gizi masyarakat, namun hasil yang diharapkan sering kali tidak tercapai secara optimal. Oleh karena itu, langkah Prabowo untuk meneliti program makan bergizi gratis di Brasil dapat dianggap sebagai strategi inovatif untuk mencari solusi yang lebih efektif.

2. Mengapa Brasil?

Brasil dikenal dengan program sosialnya yang inovatif, salah satunya adalah program “Bolsa Família” yang memberikan bantuan kepada keluarga berpenghasilan rendah. Program ini tidak hanya memberikan bantuan keuangan tetapi juga mengaitkan pemberian bantuan dengan kewajiban untuk menjaga kesehatan dan pendidikan anak. Salah satu aspek penting dari program ini adalah penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak di sekolah dan masyarakat yang membutuhkan. Keberhasilan program ini dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan gizi masyarakat membuat Brasil menjadi contoh yang menarik untuk dipelajari. Tim khusus yang dibentuk oleh Prabowo bertujuan untuk mempelajari kebijakan dan praktik terbaik di Brasil, serta mengadaptasi model tersebut sesuai dengan kebutuhan dan konteks Indonesia.

3. Pembentukan Tim Khusus

Tim khusus yang dibentuk oleh Prabowo terdiri dari berbagai ahli, mulai dari pakar gizi, ekonom, hingga perwakilan dari lembaga pemerintah terkait. Tugas utama mereka adalah melakukan penelitian mendalam mengenai program makan bergizi gratis di Brasil, termasuk menganalisis kebijakan, pelaksanaan, serta dampak yang dihasilkan. Tim ini juga diharapkan dapat merumuskan rekomendasi yang aplikatif untuk diterapkan di Indonesia. Proses pembelajaran ini meliputi kunjungan langsung ke Brasil untuk melihat secara langsung implementasi program tersebut, melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait, serta mengumpulkan data dan informasi yang relevan. Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan tim ini dapat menemukan cara yang tepat untuk memperbaiki program gizi di Indonesia.

4. Potensi Dampak bagi Masyarakat Indonesia

Jika program makan bergizi gratis dapat diimplementasikan dengan baik di Indonesia, dampaknya akan sangat signifikan.

Pertama, program ini akan membantu mengurangi angka stunting dan gizi buruk di kalangan anak-anak. Makanan bergizi yang disediakan akan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Kedua, program ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Dengan melibatkan masyarakat dalam program, mereka akan lebih memahami pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi. Pendidikan gizi yang disertakan dalam program dapat menjadi alat untuk mengubah perilaku makan masyarakat.

Ketiga, program ini memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru, terutama bagi petani lokal. Dengan memasok bahan makanan bergizi dari petani setempat, program ini dapat membantu meningkatkan pendapatan petani dan mendukung sektor pertanian lokal. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

5. Tantangan dalam Implementasi

Meskipun langkah ini menjanjikan, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam implementasinya. Salah satunya adalah masalah pendanaan. Untuk menjalankan program makan bergizi gratis secara efektif, diperlukan anggaran yang cukup besar. Oleh karena itu, pemerintah perlu merumuskan strategi pembiayaan yang tepat, baik dari anggaran negara maupun melalui kerjasama dengan sektor swasta dan lembaga internasional .Tantangan lainnya adalah koordinasi antar lembaga yang terlibat dalam program. Berbagai kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Pendidikan, harus bekerja sama secara sinergis untuk memastikan program berjalan lancar dan terintegrasi.

Continue Reading

News

Perbandingan Kebijakan di Era Prabowo dan Jokowi

Published

on

Perbandingan kebijakan antara Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) menjadi topik yang menarik untuk dibahas, terutama mengingat konteks politik dan sosial yang berbeda di masing-masing era. Meskipun keduanya memiliki latar belakang dan pendekatan yang berbeda, kebijakan yang diambil oleh masing-masing presiden mencerminkan visi dan misi mereka dalam memajukan Indonesia. Artikel ini akan membahas beberapa aspek penting dari kebijakan kedua pemimpin ini, termasuk struktur kabinet, fokus pembangunan, dan respons terhadap tantangan nasional.

1. Struktur Kabinet dan Pendekatan Manajerial

Salah satu perbedaan mencolok antara kebijakan Prabowo dan Jokowi terletak pada struktur kabinet mereka. Kabinet Prabowo, yang dikenal sebagai “Kabinet Merah Putih,” terdiri dari 48 kementerian, jauh lebih banyak dibandingkan dengan kabinet Jokowi yang hanya memiliki 34 kementerian selama dua periode kepemimpinannya. Penambahan jumlah kementerian ini menunjukkan pendekatan Prabowo yang lebih terfokus pada spesialisasi dan pengelolaan yang lebih rinci terhadap berbagai sektor. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai efisiensi dan potensi pemborosan anggaran negara. Di sisi lain, Jokowi dikenal dengan pendekatan yang lebih sederhana dan efisien, berusaha untuk mengurangi birokrasi dan meningkatkan efektivitas pemerintahan. Kebijakan Jokowi dalam membentuk kabinetnya lebih menekankan pada kolaborasi antar kementerian dan pengurangan tumpang tindih fungsi, yang bertujuan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dan implementasi program-program pembangunan.

2. Fokus Pembangunan dan Infrastruktur

Kedua presiden memiliki fokus yang berbeda dalam hal pembangunan infrastruktur. Jokowi, sejak awal masa jabatannya, mengedepankan program pembangunan infrastruktur besar-besaran, termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Program ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Jokowi juga memperkenalkan konsep “Nawacita,” yang menekankan pada pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Sementara itu, Prabowo, dalam kebijakan awalnya, menunjukkan ketertarikan pada pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan. Ia berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pendekatan ini mencerminkan visi Prabowo untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani. Namun, tantangan yang dihadapi dalam implementasi kebijakan ini adalah bagaimana mengintegrasikan sektor pertanian dengan infrastruktur yang memadai untuk mendukung distribusi hasil pertanian.

3. Respons terhadap Isu Sosial dan Ekonomi

Dalam hal respons terhadap isu sosial dan ekonomi, Jokowi dikenal dengan kebijakan yang lebih inklusif. Ia meluncurkan berbagai program sosial, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Sembako, yang bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu. Kebijakan ini mencerminkan komitmen Jokowi untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan akses pendidikan serta kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Di sisi lain, Prabowo, dengan latar belakang militer dan politik yang kuat, lebih menekankan pada stabilitas dan keamanan nasional. Ia berfokus pada penguatan pertahanan dan keamanan, serta penegakan hukum. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi Prabowo adalah bagaimana menyeimbangkan antara keamanan dan kesejahteraan sosial, terutama dalam konteks ketidakpuasan masyarakat terhadap isu-isu ekonomi.

4. Tantangan dan Peluang di Masing-Masing Era

Kedua presiden menghadapi tantangan yang signifikan selama masa kepemimpinan mereka. Jokowi, misalnya, harus menghadapi tantangan global seperti perlambatan ekonomi dan dampak pandemi COVID-19 yang mempengaruhi banyak sektor. Kebijakan pemulihan ekonomi yang diambilnya, termasuk stimulus fiskal dan dukungan untuk UMKM, menjadi langkah penting dalam menghadapi krisis tersebut. Sementara itu, Prabowo, yang baru memulai masa kepemimpinannya, dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan efektivitas kebijakan dan program-program yang diusungnya. Dengan banyaknya kementerian dan program baru, tantangan utama adalah memastikan bahwa semua inisiatif dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Continue Reading

News

Gunawan Sadbor Bebas Dari Penjara, Diingatkan Untuk Lebih Hati-Hati Saat Live Di Tiktok

Published

on

TikTokers asal Sukabumi yang populer dengan nama Gunawan Sadbor kini resmi bebas dari penjara. Kabar kebebasan Gunawan Sadbor disampaikan oleh Herman Hadi Basuki, yang lebih dikenal sebagai Pak Bhabin, seorang polisi aktif di media sosial. Pak Bhabin mengunggah foto Gunawan bersama keluarga, termasuk beberapa anggota kepolisian seperti Aipda Monang Parlindungan Ambarita dari Polda Metro Jaya. Unggahan ini menunjukkan bahwa Gunawan akhirnya kembali berkumpul dengan keluarganya setelah menjalani masa tahanan.

Gunawan sebelumnya ditahan oleh polisi karena dugaan mempromosikan situs judi online saat melakukan siaran langsung (live) di platform TikTok. Konten yang ia unggah sempat viral dan memicu perdebatan di kalangan warganet, terutama karena live streaming-nya diduga menampilkan interaksi dengan akun yang mempromosikan situs perjudian.

Dalam unggahannya, Pak Bhabin mengingatkan Gunawan, yang akrab dipanggil Sadbor, untuk lebih berhati-hati ke depannya, khususnya saat melakukan live di media sosial. Pak Bhabin juga berharap kebebasan ini menjadi titik balik bagi Gunawan untuk lebih bijaksana dalam beraktivitas di ruang digital. “Sadbor udah gak sad lagi, sekarang jadi happybor, @sadbor86 kembali ke keluarga sebagai direktur live,” tulis Pak Bhabin dalam unggahan Instagramnya pada Minggu (10/11/2024).

Selain itu, Pak Bhabin menekankan pentingnya sikap waspada bagi pengguna media sosial lainnya. Ia mendorong masyarakat untuk turut mendukung upaya pemerintah dalam memberantas judi online, yang saat ini menjadi salah satu isu yang diperangi oleh pihak berwenang. “Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Boleh-boleh saja live dan mendapatkan gift, karena itu juga rezeki, tapi tetap harus mendukung program pemerintah untuk memerangi judi online,” tulisnya lagi.

Namun, hingga saat ini, Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, belum memberikan tanggapan resmi terkait kebebasan Gunawan Sadbor. Pihak iNews.id telah mencoba mengonfirmasi langsung, namun belum mendapat respon dari Kapolres Sukabumi terkait bebasnya konten kreator yang terkenal dengan aksi joget ayam patuk tersebut.

Kasus yang Menjerat Gunawan Sadbor dan Rekannya

Gunawan Sadbor ditangkap bersama rekannya, Ahmad Supendi, setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus promosi situs judi online. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi menemukan bukti bahwa keduanya terlibat dalam menerima saweran (gift) dari akun-akun yang diduga terkait dengan situs judi online saat mereka melakukan siaran langsung di TikTok.

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menyebutkan bahwa masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam kasus ini. Ahmad Supendi bertugas menyiarkan dan mentransmisikan akses ke situs judi online selama live streaming, sementara Gunawan, sebagai pemilik akun TikTok, dianggap melakukan pembiaran terhadap aktivitas promosi dari akun-akun judi tersebut. Menurut Kapolres, aktivitas ini menghasilkan pemasukan yang cukup besar bagi Gunawan. “Dalam sehari, Sadbor mampu menghasilkan jutaan rupiah dari interaksi di live streaming tersebut,” jelas Kapolres pada konferensi pers Senin (4/11/2024).

Pelajaran bagi Konten Kreator di Media Sosial

Kasus yang dialami Gunawan menjadi pelajaran bagi para konten kreator lainnya, terutama yang aktif di media sosial. Pak Bhabin menekankan bahwa aktivitas live streaming dan menerima gift adalah hak setiap kreator, namun mereka tetap harus berhati-hati agar tidak melanggar hukum, terutama yang berkaitan dengan promosi judi online yang melanggar aturan di Indonesia.

Kebebasan Gunawan Sadbor menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian bagi setiap pengguna media sosial untuk mematuhi hukum dan kebijakan yang berlaku. Terlebih lagi, saat ini pemerintah tengah gencar mengawasi dan menindak segala bentuk promosi judi online yang merugikan masyarakat.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 politikapolitika.com