Agus Salim, seorang korban penyiraman air keras yang kini hidup dengan kondisi kesehatan yang kian memburuk, menyampaikan harapannya kepada Pratiwi Noviyanthi, seorang Youtuber yang dulu membantu menggalang dana untuk pengobatannya. Setelah pengobatannya tidak lagi ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Agus memohon agar Pratiwi, yang akrab disapa Teh Novi, mau memperhatikan kondisinya dan memberikan bantuan yang bisa meringankan beban biaya medis yang sekarang harus ditanggungnya sendiri.
Agus merasa bahwa Pratiwi, sebagai sosok yang dikenal memiliki empati dan kepedulian, seharusnya bisa menunjukkan tindakan nyata, bukan hanya kehadiran di media sosial. “Pesan Agus buat Teh Novi, Agus orang sakit, lihatlah keadaan Agus, tanya keadaan Agus. Agus gak mau Teteh cuma adanya di sosmed, kasih tindakan buat Agus, apa yang harus dilakukan,” ujar Agus dalam sebuah wawancara di YouTube Sambel Lalap, Rabu (6/11/2024).
“Teteh kan orang sosial punya hati nurani, datang ke tempat Agus, teteh tahu kan tempatnya,” sambung Agus. Apa lagi kini pengobatan Agus Salim tidak bisa menggunakan BPJS. “BPJS udah gak bisa, tapi Alhamdulillah pertolongan Allah ada aja mbak,” ungkap Agus.
Pengobatan Agus Tidak Dicover BPJS
Saat ini, pengobatan Agus Salim tidak bisa lagi dicover BPJS. Menurut pengacaranya, Farhat Abbas, alasan BPJS menolak menanggung biaya pengobatan Agus adalah karena ia dianggap sebagai korban kejahatan atau penganiayaan, sehingga peraturan pemerintah yang berlaku tidak mengizinkan pembiayaan untuk kasus seperti ini. “Kami sudah bertemu dengan BPJS, dan mereka mengatakan bahwa biaya pengobatan Agus tidak tercover karena ia adalah korban kejahatan. Padahal, negara telah menyediakan anggaran besar untuk penanganan kasus kejahatan, tetapi korbannya justru tidak mendapat pelayanan kesehatan gratis,” jelas Farhat Abbas.
Sementara itu, Krisna Mukti, salah satu pengacara yang juga mendampingi Agus, menyatakan bahwa Agus sangat berharap agar dana donasi yang semula dikumpulkan oleh yayasan Pratiwi Noviyanthi bisa dikembalikan kepada Agus untuk biaya pengobatan. “Kami baru saja bertemu dengan pihak BPJS, yang menyatakan bahwa korban penganiayaan seperti Agus ini tidak dijamin oleh BPJS. Artinya, Agus sangat berharap agar uang donasi yang sudah ditransfer ke Novi bisa kembali digunakan untuk pengobatannya,” kata Krisna.
Penjelasan Pihak BPJS
Pihak BPJS pun memberikan klarifikasi terkait keputusan mereka. Menurut perwakilan BPJS di RSCM, Vera, aturan yang melarang pembiayaan pengobatan untuk korban penganiayaan dan kecelakaan telah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2024, yang mencakup aturan bahwa korban penganiayaan, kecelakaan, dan terorisme tidak dapat dijamin oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Sesuai Perpres, pengobatan untuk korban penganiayaan, kecelakaan, atau tindakan terorisme tidak termasuk dalam cakupan JKN,” ungkap Vera.
Novi Bantah Lepas Tangan
Pratiwi Noviyanthi baru-baru ini memberikan tanggapannya terhadap tudingan bahwa ia sudah lepas tangan dalam membantu Agus Salim. Ia menyatakan bahwa ia telah berusaha menghubungi Agus melalui berbagai cara untuk memberikan arahan mengenai langkah-langkah pengobatan yang diperlukan. “Kami sudah mencoba komunikasi dengan semua cara, baik telepon, WhatsApp, bahkan mengirimkan surat terkait prosedur pengobatan yang harus dijalani, tapi sampai saat ini tidak ada respons,” ucap Novi dalam pernyataan yang diunggah di YouTube Cumi-cumi, Rabu (6/11/2024).
Meskipun telah dilaporkan Agus atas tuduhan pencemaran nama baik, Pratiwi menegaskan bahwa dirinya tetap akan membantu proses pengobatan Agus dan tidak berniat untuk melaporkan balik. “Kami akan tetap mendukung pengobatan Mas Agus, sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan. Namun, kami juga memiliki keterbatasan jika Mas Agus tidak berkenan menerima bantuan itu,” tutur Pratiwi. Ia juga menyatakan bahwa pengobatan Agus memerlukan serangkaian operasi pada kelopak mata, yang tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Awal Mula Permasalahan Agus Dan Novi
Sebelumnya, Agus Salim menjadi sorotan publik ketika ia secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya atas situasi yang dihadapinya saat ini. Ia menyebut bahwa harga diri keluarganya telah diinjak-injak akibat adanya tudingan bahwa keluarga mereka menyalahgunakan uang donasi yang dikumpulkan untuk pengobatannya. Agus mengekspresikan kekesalannya dengan mengatakan bahwa uang tersebut sebaiknya diberikan kepada Pratiwi saja jika memang ia tidak berhak menggunakannya untuk pengobatan.
Kasus ini bermula ketika Pratiwi Noviyanthi menggalang dana untuk Agus Salim melalui yayasan yang didirikannya, Rumah Peduli Kemanusiaan, yang berhasil mengumpulkan donasi hingga mencapai Rp 1,5 miliar. Dana tersebut awalnya berada di rekening Agus Salim, namun, setelah ditemukan adanya pengeluaran sebesar Rp 95,8 juta yang diduga digunakan untuk membayar utang pribadi, Pratiwi memutuskan untuk memindahkan dana tersebut ke rekening yayasan agar lebih transparan dan tepat sasaran.
Pratiwi menyatakan bahwa semua dana donasi tersebut masih utuh dan siap digunakan untuk pengobatan Agus. Namun, karena adanya ketidaksepakatan antara kedua belah pihak, konflik pun tak terhindarkan. Kini, publik berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik, sehingga Agus bisa mendapatkan perawatan yang layak, dan donasi yang telah diberikan oleh masyarakat dapat digunakan sesuai amanah untuk kepentingan medisnya.